Kota Hangzhou di China, Kota Bersejarah Penghasil Sutra dan Teh

Sep 6, 2023 | 0 comments

Kota Hangzhou di China, Kota Bersejarah Penghasil Sutra dan Teh

Kota Hangzhou telah sejak lama menjadi tujuan wisata populer lantaran menggabungkan kekayaan sejarah, keindahan alam, dan warisan budaya. Ibu kota sekaligus kota terpadat di Provinsi Zhejiang, China Timur ini bukan hanya menawarkan pengalaman unik, tapi juga perpaduan antara pesona kuno dan keindahan modern. Mulai dari pemandangannya, sejarah, budaya, hingga sumber daya yang dihasilkan. Penasaran seperti apa?

Keindahan Kota Hangzhou di China

Salah satu daya tarik utama kota berjuluk “Paradise on Earth” atau “Surga Dunia” ini adalah keindahan alamnya. Hangzhou mendapat pemandangan dari pegunungan hijau dengan pemandangan menawan. Tak hanya itu, simbol keindahan kota ini yaitu Danau Barat (West Lake), merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

Danau Barat telah mengilhami banyak seniman, penyair, dan sastrawan selama berabad-abad. Di pagi hari, pemandangannya sangat cantik dengan kabut tipis membentang di atas permukaan danau. Lalu ketika matahari terbenam, airnya berkilauan dengan cahaya emas warna-warni.

Marco Polo, seorang penjelajah kesohor asal Eropa bahkan sampai terkagum-kagum dengan keelokan Hangzhou. Pada akhir abad ke-13, sejarah mencatat bahwa dirinya pernah mengunjungi Hangzhou dan menjulukinya sebagai ‘kota terindah di dunia’.

Bukan hanya terpukau oleh keindahan alamnya, Marco Polo juga sangat terkesan dengan aktivitas di Pasar Hangzhou. Menurutnya, pasar ini penuh dengan wewangian dan aroma. Mulai dari bebauan bunga mirip parfum, hingga aroma segar buah-buahan dan sayuran. Selain itu, Marco pun memuji keindahan istana di Hangzhou yang tampak sangat megah. Di sana tamu-tamu yang datang berpenampilan glamor berhiaskan emas permata.

Pada saat ini, Hangzhou menjadi rumah bagi terusan buatan terbesar di dunia yang sudah berusia lebih dari 600 tahun. Terusan ini sudah ada sejak zaman Dinasti Yuan dan membentang hampir 800 mil yang memungkinkan transportasi gandum ke Beijing.

Pusat Perdagangan dan Kota Bersejarah

Hangzhou termasuk dalam daftar tujuh kota yang mendapat pengakuan sebagai kota kuno di Tiongkok. Kota ini juga menjadi salah satu pusat kebudayaan yang terletak di dekat Beijing. Hal ini lantaran Hangzhou berperan sebagai ibu kota kerajaan Wuyue selama periode lima dinasti dan sepuluh kerajaan sejak tahun 907-978.

Setelahnya, kota ini menjadi ibu kota Dinasti Song Selatan pada tahun 1132. Hangzhou sendiri mencapai puncak kemakmurannya selama Dinasti Song Selatan. Perdagangan luar negeri, industri serikultur, dan produksi sutra berkembang pesat dalam periode ini.

Sejak zaman kuno, Hangzhou terkenal sebagai pusat perdagangan terbesar di sepanjang Jalur Sutra. Hal ini lantaran lokasinya di Laut China Timur sangat strategis. Lalu, pada periode Tiga Kerajaan (220-280 M), kota ini mendaulat dirinya menjadi salah satu pelabuhan terbesar di China. Tak heran, sejarah perdagangan luar negeri Hangzhou dalam sutra, teh, porselen, dan komoditas lainnya telah berlangsung ribuan tahun.

Selain itu, menurut catatan sejarah lokal, selama separuh pertama dinasti Tang (618-690 M), terdapat pedagang dari Persia, Mesir, dan wilayah lain di sepanjang Jalur Sutra yang menukarkan perhiasan di Jalan Perhiasan terkenal di Hangzhou.

Penghasil Sutra dan Teh

Hangzhou adalah pusat produksi sutra Tiongkok yang bersejarah dan mendapat julukan sebagai ‘Kota Sutra’. Kain sutra telah menemukannya di wilayah ini berasal dari budaya Liangzhu pada zaman Neolitikum sekitar 4.700 tahun yang lalu.

Kemudian, produksi sutra berkembang pesat selama Dinasti Song Selatan. Kala itu, ada banyak pengrajin menciptakan produk kain yang indah seperti twill, brokat, satin, dan sutra potong. Sutra yang produksinya di Hangzhou sangat istimewa karena terkenal lembut, mewah, dan dekoratif.

Saat ini, sutra Hangzhou telah menjadi karya seni yang mendapat pengakuan dunia. Di setiap sudut kota Hangzhou, setiap pelancong akan menemukan pakaian sutra dan pernak-pernik khas yang juga terbuat dari sutra. Karena kualitasnya yang istimewa, tak sedikit pelancong yang khusus bertandang untuk berburu sutra.

Selain sutra, salah satu perkebunan teh paling terkenal di dunia ada di Hangzhou. Adalah teh Dragon Well (Longjing), yang merupakan teh hijau berkualitas tinggi paling terkenal di China. Teh ini menempati peringkat pertama di antara 10 teh terbaik di China.

Berkat popularitas tehnya, Hangzhou telah mendapat klaim sebagai salah satu pusat utama produksi teh yang kesohor di Tiongkok sejak zaman kuno. Fakta ini membuat Hangzhou mendapatkan reputasi sebagai penghasil teh yang luar biasa. Berjuluk “Ibukota Teh di China”, tak mengherankan jika budaya minum teh berperan signifikan dalam kota bersejarah ini.

Tak hanya itu, porselen juga mengekspor dari Hangzhou melalui Jalur Sutra maritim. Porselen produksi Kiln Yue (Zhejiang Utara) menjadi yang paling penting dan ekspornya hingga ke wilayah Semenanjung Arab dan Plateau Iran. Temuan arkeologis menunjukkan kemungkinan perdagangan porselen antara Hangzhou dan wilayah-wilayah di Semenanjung Arab dan Irak.

Kota Hangzhou Jadi Pusat Pertukaran Budaya

wisata kota hangzhou di china

Kedatangan orang-orang dari wilayah lain di sepanjang Jalur Sutra ke Kota Hangzhou menyebabkan pertukaran budaya, seni, dan agama yang signifikan. Kota ini memiliki Kuil dan Masjid bersejarah yang menggambarkan pertukaran budaya antara China dan Arab.

Pada tahun 328 M, seorang biksu Buddha bernama Huili dari India mendirikan Kuil Lingyin di Hangzhou. Lalu, pada akhir tahun 330 M, Kuil Fajing didirikan. Hangzhou juga menjadi rumah bagi Masjid Phoenix, salah satu dari empat masjid besar di China. Sejarah memprediksi bahwa masjid ini pendiriannya semasa dinasti Tang (618-907 M) atau dinasti Song (960-1279 M).

Struktur bangunan utama masjid ini sangat dipengaruhi oleh arsitektur tradisional China, tetapi tetap mempertahankan fitur Islamik tradisional. Selanjutnya, selama dinasti Yuan (1271-1368 M), masjid ini mendapat perbaikan dengan bantuan keuangan dari Ala al-Din, seorang ulama Arab di China.

Sampai sekarang, masjid dan kuil ini masih berdiri megah dan terawat, pun menjadi lambang keindahan dan keharmonisan di Kota Hangzhou.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *