Negara China memang memiliki sejarah dan budaya yang sangat beragam. Salah satu fakta menarik tentang China adalah adanya perayaan Hari Valentine versi mereka sendiri, yang dikenal sebagai Festival Qixi. Festival ini sangat penting bagi masyarakat Tiongkok, terutama bagi para wanita muda. Perayaan ini bukan hanya melambangkan cinta abadi, tetapi juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya peran wanita dalam kehidupan mereka. Festival Qixi di China akan berlangsung pada tanggal 10 Agustus 2024.
Contents
Legenda Festival Qixi
Festival Qixi di China berasal dari sebuah cerita rakyat tentang kisah cinta Niu Lang (牛郎), seorang gembala sapi, dan Zhi Nu (织女), seorang gadis penenun dan putri dewi. Niu Lang adalah pemuda baik yang hidup malang, ditinggal orang tua dan diperlakukan semena-mena oleh kakak dan istrinya.
Suatu hari, Niu Lang bertemu dengan seekor sapi sakit di Gunung Fu Niu. Ia merawat sapi itu hingga sembuh, dan sapi tersebut ternyata adalah Dewa Sapi Abu-abu yang dihukum hidup di bumi. Dewa Sapi membantu Niu Lang dari kekejaman kakaknya dan menjadi sahabatnya.
Zhi Nu dan dewi lainnya turun ke bumi untuk bermain. Dengan bantuan Dewa Sapi, Niu Lang berkenalan dengan Zhi Nu. Mereka jatuh cinta dan menikah diam-diam, serta memiliki dua anak. Namun, kebahagiaan mereka tidak lama karena Ibu Zhi Nu, Dewi Langit, memaksa Zhi Nu kembali ke langit.
Dewa Sapi mengorbankan dirinya, menyuruh Niu Lang menggunakan kulitnya untuk terbang ke langit bersama kedua anaknya demi menjemput Zhi Nu. Sebelum mereka bertemu, Dewi Langit menciptakan sungai besar, Bima Sakti, yang memisahkan mereka. Dewi Langit akhirnya mengizinkan mereka bertemu sekali setahun, setiap malam ke-7 pada bulan ke-7 menurut penanggalan Imlek.
Cerita penuh romansa dan kesedihan inilah yang menjadi asal-usul Festival Qixi di China.
Tradisi Festival Qixi
Terdapat banyak tradisi dan adat istiadat yang terkait dengan Festival Qixi, yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Berikut adalah beberapa tradisi yang biasanya dilakukan:
Keterampilan Memasang Benang
Pada malam Festival Qixi, para wanita menunjukkan keterampilan mereka dalam memasang benang. Tradisi lama ini dilakukan dengan cepat memasukkan benang melalui lubang jarum di bawah sinar bulan. Jika seseorang berhasil memasukkan benang melalui tujuh lubang jarum tanpa putus, mereka dianggap memiliki tangan yang terampil.
Menyembah Peri Penenun
Para wanita yang merayakan Festival Qixi di China menyembah Zhi Nu, yang dipuja sebagai Bintang Vega. Penyembahan ini melibatkan meja persembahan yang penuh dengan teh, anggur, kelengkeng, kurma merah, hazelnut, kacang tanah, dan biji melon. Pada malam hari, para remaja putri duduk mengelilingi meja, menatap Bintang Vega, dan berdoa untuk mendapatkan suami yang baik serta kehidupan yang bahagia. Mereka juga memamerkan hasil sulaman, membaca puisi, atau bermain permainan hingga tengah malam.
Menghormati Lembu
Dalam tradisi ini, anak-anak memetik seikat bunga liar dan menggantungkannya di tanduk lembu untuk menghormati lembu legendaris.
Makan Hidangan Festival Qixi
Selama Festival Qixi di China, masyarakat menikmati berbagai hidangan lezat yang memiliki makna mendalam. Salah satu makanan populer adalah qiǎo guǒ atau “buah keterampilan,” yang melambangkan kecerdasan. Terbuat dari tepung, wijen, madu, dan gula, makanan ini digoreng hingga menjadi cemilan yang lezat. Makanan populer lainnya adalah kue beras manis, yang melambangkan cinta manis. Bahan utama kue ini adalah ketan. Ini hanya beberapa makanan yang dapat kamu temukan di Festival Qixi di China.
Merayakan Festival Qixi di Zaman Modern
Pada masa kini, cara masyarakat merayakan Festival Qixi di China lebih sederhana. Pasangan kekasih biasanya bertukar hadiah seperti bunga, cokelat, perhiasan, dan lainnya. Mereka juga menikmati kencan romantis. Meskipun tradisi lama yang dulu dilakukan sudah jarang terlihat, suasana cinta pada hari istimewa ini tetap kuat terasa.
0 Comments